Selasa, 01 Juli 2014

Daftar Prodi dan Daya Tampung Institut Pertanian Bogor (IPB)

Daftar Program Studi Sarjana (S1) IPB
KODE PRODI
NAMA PRODI
DAYA TAMPUNG
SNMPTNSBMPTNUTMI
Fakultas Pertanian (FAPERTA)
331376
50
217
331021
105
4414
331384
54
237
331035
42
186
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
331116
96
4013
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
331324
51
227
331392
51
247
331405
51
237
331413
49
226
331081
51
287
Fakultas Peternakan (FAPET)
331295
60
238
331281
60
238
Fakultas Kehutanan (FAHUTAN)
331154
60
258
331243
48
206
331146
60
258
331421
48
206
Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA)
331235
72
3010
331273
72
3010
331265
72
3010
331316
40
206
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
331221
48
206
331435
47
156
331051
63
258
331124
60
258
331443
44
156
331102
60
258
331451
42
156
331043
51
217
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM)
331332
47
196
331346
68
289
331013
71
2910
331065
59
248
331362
47
196
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)
331354
69
299
331465
48
206
331132
84
3511
Sumber : http://admisi.ipb.ac.id/p/single/s1

Sabtu, 28 Juni 2014

Profil Singkat Institut Pertanian Bogor ( IPB )

Institut Pertanian Bogor adalah sebuah perguruan tinggi pertanian negeri yang berkedudukan di Bogor.
IPB melepaskan diri dari Universitas Indonesia (UI) pada tanggal 1 September 1963.  Rektor IPB untuk periode 2012-2017 adalah Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.
Berdasarkan hasil keputusan rapat pleno Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tanggal 21 Februari 2013, BAN-PT memutuskan bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) memperoleh status terakreditasi dengan Nilai 375 yaitu peringkat A (sangat baik).
Institut Pertanian Bogor
Logo IPB
MotoSearching and Serving The Best"mencari dan memberi yang terbaik"
Didirikan1963
JenisPerguruan tinggi negeri badan hukum
RektorProf. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
LokasiDramaga, Bogor,  Indonesia
Situs webwww.ipb.ac.id 

Sejarah


Middelbare Landbouwschool Buitenzorg pada tahun 1920-an
Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai telah pada awal abad ke-20 di Bogor.Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare LandbouwschoolMiddelbare Bosbouwschool dan Nederlandsch Indiche Veeartsenschool.
IPB saat ini berlokasi di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.
Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Tahun 2005 IPB menerapkan sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional.Sistem ini hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

Lambang dan atribut

Lambang


Lambang IPB
Lambang IPB mencerminkan pertumbuhan IPB sebagai suatu lembaga pendidikan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi serta akan selalu maju, tumbuh terus dan mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi dengan berlandaskan Pancasila.

Lambang IPB terdiri atas tulisan INSTITUT PERTANIAN BOGOR, pohon berdaun lima helai, dan buku terbuka dibawahnya yang kesemuanya berwarna putih dengan dasar berwarna biru; warna dasar biru melambangkan IPB termasuk kelompok ilmu pengetahuan; gambar buku terbuka melambangkan IPB sebagai sumber ilmu pengetahuan; bentuk bundar melambangkan bahwa ilmu itu tidak ada batasnya, selalu berkembang, bertambah; cabang tiga helai yang muncul dari buku melambangkan Tridarma Perguruan Tinggi; dan kelima ujung helai daun melambangkan lima fakultas pertama pada waktu IPB berdiri dan Tridarma Perguruan Tinggi dilaksanakan berdasarkan Pancasila. 

Bendera

Bendera IPB berwarna kuning dengan lambang IPB berwarna dasar biru di tengah. Lambang-lambang Fakultas :
  • Bendera Fakultas Pertanian berwarna hijau.
  • Bendera Fakultas Kedokteran Hewan berwarna ungu.
  • Bendera Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan berwarna biru.
  • Bendera Fakultas Peternakan berwarna coklat.
  • Bendera Fakultas Kehutanan berwarna abu-abu.
  • Bendera Fakultas Teknologi Pertanian berwarna merah dengan lambang IPB berwarna putih di tengah.
  • Bendera Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam berwarna putih dengan lambang IPB berwarna biru di tengah.
  • Bendera Fakultas Ekonomi Manajemen berwarna jingga.
  • Bendera Fakultas Ekologi Manusia berwarna hijau toska.

Fakultas dan Prodi


FAKULTAS PERTANIAN 
1. Manajemen Sumberdaya Lahan
2. Agronomi dan Hortikultura
3. Proteksi Tanaman
4. Arsitektur Lanskap

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 

1. Kedokteran Hewan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 
1. Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
2. Manajemen Sumberdaya Perairan
3. Teknologi Hasil Perairan
4. Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
5. Ilmu dan Teknologi Kelautan

FAKULTAS PETERNAKAN 

1. Teknologi Produksi Ternak
2. Nutrisi dan Teknologi Pakan
FAKULTAS KEHUTANAN 
1. Manajemen Hutan
2. Teknologi Hasil Hutan
3.  Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
4. Silvikultur

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

1. Teknik Mesin dan Biosistem
2. Teknologi Pangan
3. Teknologi Industri Pertanian
4. Teknik Sipil dan Lingkungan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
1. Statistika
2. Meteorologi Terapan
3. Biologi
4. Kimia
5. Matematika
6. Ilmu Komputer
7. Fisika
8. Biokimia

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN 

1. Ekonomi dan Studi Pembangunan
2. Manajemen
3. Agribisnis
4. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
5. Ekonomi Syariah
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 
1. Ilmu Gizi
2. Ilmu Keluarga dan Konsumen
3. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Daftas Pustaka : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pertanian_Bogor 

Let's Growing the Future

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar semuanya ? saya harap kalian yang sedang membaca tulisan ini dalam keadaan sehat walafiat.


Mungkin blog ini merupakan blog yang kesekian kalinya yang saya buat, karena blog yang lama saya lupa dengan passwordnya. Tapi, InsyaAllah blog ini akan terus diaktifkan. Sekali lagi, InsyaAllah.
Blog saya yang kali ini, mungkin akan berisi tentang pendapat - pendapat saya tentang kehidupan, cerita pengalaman pribadi, tentang tokoh disekitar saya yang memiliki kebaikkan luar biasa di masing - masing individu.

Alhamdulillah, tahun 2013 kemarin, tepatnya bulan Agustus saya resmi menjadi Mahasiswa di salah satu kampus terbaik bangsa Indonesia, Institut Pertanian Bogor. Menjadi Mahasiswa bukanlah hal yang mudah, mungkin terlebih dari segi ekonomi, namun Alhamdulillah Allah telah memberikan rezeki sehingga saya bisa kuliah dengan beasiswa. Saya adalah mahasiswa Agribisnis IPB, alasan saya memilih ini, yang pertama, so pasti ingin memajukan pertanian Indonesia, poin plus saya memilih Agribisnis adalah, saya bisa memajukan pertanian dari segala arah, baik itu off farm, on farm, agroindustri, baik itu pemasaran, singkatnya dari hulu - hilir pertanian. Kedua, di Agribisnis, mahasiswa dituntut memilki kreatifitas dan inovasi. Alhamdulillah sudah ada ide untuk sementara (ketika menulis postingan ini) dan semoga bisa terealisasikan . Ketiga, jurusan Agribisnis ketika sudah di dunia kerja, sangat luwes untuk mendapatkan pekerjaan. InsyaAllah.

Ngomong - ngomong Agribisnis, pasti ada sangkut pautnya dengan pertanian. Tapi..... apa sih pertanian itu ? apa cuma nyangkul - nyangkul di sawah doang ? terus berpenghasilan rendah ?

Pertanian itu luas banget, bukan hanya pertanian di sawah. Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan itu semua termasuk dalam pertanian, yakni pertanian dalam arti luas. Jadi yang selama ini kita ketahui kalau pertanian itu hanya cangkul - menyangkul di sawah itu adalah pikiran orang bodoh jaman dahulu. Jaman ketika Indonesia masih dalam masa - masa kebodohan.

Pertanyaan selanjutnya, gimana sih peluang jika kita bergerak di bidang pertanian ?

Peluangnya itu besaaaar banget (ga usah panjang - panjang nanti dibilang alay). Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia, yang memiliki sumberdaya alam melimpah. Bahkan negara adidaya seperti USA saja mengincar Indonesia dengan alasan sumberdaya alam ini. Memang, wilayah kita didominasi oleh perairan. Tapi ingat ! bahwa pertanian itu bukan hanya di darat, Perikanan pun juga termasuk Pertanian ! Dengan potensi yang sangat besar ini, seharusnya bangsa Indonesia bisa memahami bahwa ada potensi lain selain di darat, yakni di laut. Sebenarnya saya sudah punya angan - angan untuk mengolah produk laut , tapi komoditasnya saya rahasiakan :D.  Karena melihat potensi yang dimiliki laut Indonesia sangat besar untuk komoditas ini.

Masih banyak rakyat kita yang masih ragu untuk bergerak di bidang pertanian. Kenapa ? Karena kurangnya jaminan kesejahteraan di Indonesia jika bergerak dibidang ini. Apalagi besarnya resiko dan ketidakpastian yang lumayan menyita perhatian, seperti iklim, cuaca, sifat komoditas itu sendiri. Namun, ada peluang yang besar. Kita lihat saja, New Zealand ( Selandia Baru), USA, Eropa, Jepang, bahkan Taiwan. Negara - negara maju ini masih mampu menyisakan bahkan mengoptimalkan produksi pertanian. Tentu saja dengan tekhnologi yang mumpuni. Seperti di Eropa, terdapat sayuran yang kering, namun tetap segar untuk dikonsumsi dan tanpa zat kimia berbahaya, USA dengan sistem multicroppingnya, Jepang dengan tanaman organiknya, dan Taiwan dengan menanam padi di atas beton. Kenapa Indonesia tidak ? Bahkan Indonesia memiliki anak - anak bangsa yang telah menemukan tekhnologi di bidang pertanian, seperti IPB, ITS, dan lain - lain yang mampu menunjang kemajuan pertanian Indonesia. Inilah kurangnya perhatian pemerintah Indonesia yang hanya bisa berkata tetapi tidak ada bukti nyata. Miris sekali memang. Namun saya berharap, kelak ada sebuah keajaiban dimana orang - orang mulai peduli dengan pertanian. Disaat lahan pertanian makin sempit, disitulah makanan akan berkurang. Apakah kita harus makan makanan sintetik ? Naudzubillah min dzalik. Jangan sampai teman - teman. Bersyukurlah bagi kita yang menuntut ilmu di bidang pertanian. Mungkin negara kita terkenal dengan kesuburannya, tetapi mengapa kita hanya bisa bangga dengan tittle itu ? Mengapa kita tidak memanfaatkannya dengan bijak ? Indonesia butuh peraturan yang tegas ! Bukan hanya peraturan tertulis yang dibuat oleh mereka yang duduk diatas kursi dengan harga selangit, dengan berharap ada sedikit uang yang tersalip dalam saku mereka. Tetapi butuh minimal 1 orang yang berani mengambil tindakan nyata, tidak hanya 1. 2. 5. 11. Tidak, kita bisa bersama - sama memulainya. Jangan pikirkan dulu imbalan, lebih baik kita pikirkan dulu kepentingan orang banyak, saudara, anak,cucu,cicit dan generasi penerus. Saya jamin, imbalan di akhirat itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan imbalan di dunia fana ini.
Ayo teman - teman, marilah kita mulai untuk menoleh ke pertanian, bahkan pertanian saja merupakan salah satu pekerjaan yang dimuliakan oleh Allah swt. Semoga tulisan ini dapat menjadi penggugah hati teman - teman. Ayo Majukan Pertanian Indonesia ! Let's Growing the Future !

Syukron